Perbedaan Antara Bata Api & Bata Biasa

Pin
Send
Share
Send

Batu bata api adalah balok bahan keramik tahan api yang digunakan untuk melapisi perapian, kotak api dan tungku. Mereka berbeda dari batu bata biasa karena kemampuan mereka untuk menahan suhu hingga 1.800 derajat Fahrenheit. Komposisi kimia bata padat berbeda dengan bata biasa. Warna, bentuk dan konduktivitas termal dari batu bata dan batu bata biasa juga berbeda.

Batu bata api dan batu bata diproduksi dengan bahan yang berbeda.

Temperatur

Batu bata mengandung sifat refraktori. Mereka juga dikenal sebagai batu bata perapian. Mereka digunakan dalam membangun ruang memasak di oven kayu, kotak api dan untuk membuat perapian. Mereka juga digunakan untuk melapisi tungku industri kecil atau besar. Mereka berat dan memiliki porositas rendah. Batu bata biasa, atau batu bata, di sisi lain, lebih keropos. Batu bata biasa mulai terurai pada 1.200 derajat Fahrenheit.

Komposisi

Komposisi kimia bata tahan api meliputi 23 persen alumina dan 73 persen silika. Besi oksida, titanium, dan oksida logam lainnya membentuk bagian yang tersisa. Komposisi kimia utama dari bata biasa adalah silika, alumina, magnesia, kapur, oksida besi dan alkali. Jika lebih atau kurang dari jumlah yang diperlukan dari konstituen ini ada, itu dapat menyebabkan kerusakan serius pada batu bata. Komposisi terikat ringan dalam kasus batu bata biasa, sedangkan batu bata jauh lebih padat.

Warna dan bentuk

Batu bata berwarna putih alami. Noda dicampur ke dalam bubur untuk mewarnai bata selama proses pembuatan. Beberapa warna yang lebih populer termasuk espresso, hijau berlumut, merah dan hitam legam. Warnanya memungkinkan batu bata untuk mencocokkan aplikasi di sekitarnya dengan cara yang sama seperti batu bata biasa diproduksi dalam warna yang berbeda. Warna bata biasa bervariasi sesuai dengan jenis tanah yang digunakan. Batu bata api berbentuk persegi panjang yang seragam, sedangkan batu bata biasa mungkin berbentuk tidak rata.

Konduktivitas termal

Konduktivitas termal dari batu bata biasa jauh lebih tinggi daripada dengan batu api. Batu bata tahan suhu tinggi karena keramik, oksida besi dan bahan kimia tambahan menyerap, dan tidak mentransfer, suhu tinggi. Konduktivitas termal yang rendah menawarkan efisiensi energi dan nilai isolasi yang lebih besar. Oleh karena itu bata padat digunakan di lingkungan dengan tekanan mekanik atau panas yang ekstrem. Tempat pembakaran kayu atau tungku adalah beberapa aplikasi yang membutuhkan batu bata. Sifat-sifat yang lebih padat juga memberi batu bata ketahanan yang lebih besar terhadap kerusakan akibat abrasi. Batu bata biasa tidak cocok untuk aplikasi ini.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Menguji Ketahanan Panas Bata Merah VS Bata Ringan CLC (Mungkin 2024).