Kesamaan Antara Jamur & Alga

Pin
Send
Share
Send

Jamur dan alga sering membingungkan dan dibahas secara bergantian. Memang, lumut lumut yang sering ditemukan di batu dan pohon, sebenarnya merupakan kombinasi dari jamur dan beberapa bentuk ganggang; Namun, jamur dan ganggang sebenarnya sangat berbeda dalam banyak hal. Misalnya, sementara ganggang adalah anggota kerajaan protista, jamur adalah anggota kerajaan tumbuhan. Selain itu, tidak seperti banyak jamur, ganggang tidak memiliki bentuk akar atau batang. Namun demikian, meskipun ada perbedaan yang signifikan, ada beberapa kesamaan antara jamur dan ganggang.

Ganggang dan jamur keduanya cenderung tumbuh subur di lingkungan yang lembab atau basah.

Banyak varietas

Satu hal yang sama-sama dimiliki oleh alga dan jamur adalah bahwa kedua istilah ini mencakup beragam spesies. Sebagai contoh, jamur tidak hanya mencakup jamur dan jamur besar yang banyak orang kenal, tetapi juga varietas mikroskopis, seperti ragi. Varietas ini ada di hampir setiap ekosistem di bumi.

Demikian pula, ganggang juga berkisar dari organisme mikroskopis, seperti organisme bersel tunggal, hingga rumput laut yang sangat besar, yang dapat tumbuh sebesar 65 meter. Menurut Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian, ada hampir 300.000 spesimen di Koleksi Algal A.S. Sama seperti jamur yang tersebar luas secara geografis, varietas ganggang juga dapat ditemukan di seluruh dunia dalam berbagai lingkungan, termasuk beberapa lingkungan paling ekstrem di bumi.

Lingkungan Lembab

Jamur dan ganggang lebih suka hidup di lingkungan yang lembab. Faktanya, salah satu manfaat alga yang diperoleh dari hubungan lichen simbiosis dengan jamur adalah kemampuannya untuk bertahan hidup di tanah dalam lingkungan yang lembab.

Sementara jamur lebih suka lingkungan yang lembab, spesies jamur dapat ditemukan di hampir semua lingkungan, termasuk gurun.

Alga cenderung membutuhkan lebih banyak kelembaban daripada jamur untuk bertahan hidup. Memang, sebagian besar ganggang ditemukan di lingkungan air, seperti danau dan lautan, meskipun mereka dapat ditemukan di lingkungan darat juga.

Inti Haploid

Baik jamur dan alga, pada umumnya, adalah contoh organisme yang memiliki inti haploid. Ini berarti mereka hanya memiliki satu salinan dari masing-masing kromosom. Sebaliknya, organisme diploid, seperti manusia dan sebagian besar mamalia, memiliki dua salinan dari masing-masing kromosom.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Sejuta Rasa Kecap Nusantara. Special Content (Mungkin 2024).