Perbedaan Beton Ringan & Berat

Pin
Send
Share
Send

Beton adalah campuran yang dikenal karena daya tahan dan kekuatan tekannya. Salah satu bahan dalam beton adalah agregat, campuran kerikil dan batu hancur yang menjadi terikat oleh bahan-bahan lain sebagai obat beton. Anda dapat membagi beton menjadi dua kelas, ringan dan berat, berdasarkan jenis agregat yang dikandungnya.

kredit: Hemera Technologies / AbleStock.com / Getty Images Beton ringan terbuat dari agregat yang kurang padat.

Massa jenis

Perbedaan utama antara beton ringan dan berat adalah kepadatan agregat. Beton ringan dibuat menggunakan agregat yang kepadatannya kurang dari 2.100 kilogram per yard kubik (atau 131 pound per kaki kubik), sedangkan agregat dengan kepadatan lebih besar menimbulkan apa yang disebut beton kelas berat. Tanah liat, batu tulis, dan serpih yang diperluas adalah bahan agregat umum dalam beton ringan, sedangkan campuran kelas berat menggunakan mineral yang lebih padat seperti barit atau bahan pabrikan seperti besi dan timah. Beton ringan memiliki rentang aplikasi yang lebih luas.

Beton Ringan

Bahan agregat dalam beton ringan biasanya memiliki kepadatan yang lebih rendah karena lebih berpori. Sebagai contoh, ia mungkin memiliki banyak ruang udara mikroskopis yang dimasukkan ke dalam strukturnya. Hasilnya adalah agregat dengan nilai penyerapan tinggi, yang kadang-kadang mungkin memerlukan kehati-hatian dalam menentukan jumlah masing-masing bahan untuk digunakan. Pra-pembasahan agregat sebelum menggabungkannya dengan bahan lain dapat membantu mengurangi perubahan konsistensi yang mungkin menyertai penyerapan.

Beton Kelas Berat

Beton kelas berat terbuat dari agregat dengan kepadatan antara 2.080 dan 4.485 kilogram per meter kubik (atau antara 130 dan 280 pon per kaki kubik). Agregat ini kurang berpori dan menyerap, dan beton yang dihasilkan memiliki rasio massa terhadap volume yang lebih tinggi. Rasio agregat-untuk-semen juga mendukung agregat pada tingkat yang jauh lebih besar daripada beton ringan, meskipun isi semen kira-kira sama. Mixer dan pompa mungkin menunjukkan tingkat keausan yang lebih tinggi saat bekerja dengan jenis bahan ini.

Aplikasi

Beton ringan dapat dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok seperti ultra-ringan dan ringan struktural, tergantung pada kepadatan agregat. Beton dengan kepadatan agregat kurang dari 500 kilogram per meter kubik (31 pon per kaki kubik), misalnya, dianggap sangat ringan, sedangkan beton struktural umumnya berada di kisaran 1.100 hingga 1.750 kilogram per meter kubik (70 hingga 110 pon per kaki kubik). Kebanyakan beton struktural, pasangan bata dan isolasi ringan. Sebaliknya, beton kelas berat paling sering digunakan untuk pelindung radiasi, meskipun juga digunakan dalam konstruksi balast untuk jaringan pipa lepas pantai.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Bahan baku Pembuatan bata ringan Hebel Bangunan Berbedaan AAC dan CLC apakah kandunganya berbahaya ? (Maret 2024).