Cara Memangkas Tanaman Ekor Kuda

Pin
Send
Share
Send

Ekor kuda adalah genus rhizomatous forb atau tanaman rumput prasejarah yang dikenal secara botani sebagai Equisetum. Menurut USDA, ada lebih dari 18 spesies dan kultivar tanaman. Sementara ekor kuda dibudidayakan dan ditanam sebagai tanaman lanskap hias oleh beberapa orang, ia dianggap sebagai gulma invasif dan berbahaya oleh orang lain. Tanaman ini bisa tanaman tahunan atau tanaman tahunan dan merupakan petani yang berakar dalam dan gigih. Pemangkasan adalah untuk mengontrol ukuran dan bentuk yang diinginkan.

Dudukan ekor kuda dapat digunakan sebagai dasar penanaman.

Langkah 1

Pangkas setiap batang yang mati, rusak, bengkok, atau terdaftar secara terpisah dengan gunting rambut. Pisahkan jaringan yang bermasalah ke garis tanah dan tarik semua stek dari dudukan, potong dan buat kompos atau buang.

Langkah 2

Potong atau geser tanaman hingga ke mahkota atau garis tanah di akhir musim dingin atau awal musim semi untuk meremajakan tanaman dan membuat ukuran serta pertumbuhannya kembali menjadi lebih padat dan kompak. Gunting pemangkasan pisau panjang atau pemangkas lindung nilai paling efisien untuk tegakan besar atau padat.

Langkah 3

Geser ujung terminal tanaman menjadi garis datar untuk membuat bentuk pagar tanaman modern dan lindung nilai. Kurangi ketinggian yang diinginkan tetapi singkirkan tidak lebih dari sepertiga tinggi tanaman dalam sesi pemangkasan apa pun untuk membatasi tekanan pada tanaman. Gunting gunting panjang atau pemangkas lindung nilai listrik sangat ideal untuk pekerjaan ini.

Langkah 4

Panen tangkai ekor kuda saat kecantikan puncaknya untuk digunakan sebagai aksen atau sebagai pengisi hijau dalam rangkaian bunga potong. Memotong batang individu sampai ke garis tanah dan menariknya dengan bersih dari tanaman. Saat memanen dalam jumlah besar, tarik dari tanaman secara merata untuk mempertahankan bentuk alami dan mencegah bercak atau lubang yang terlihat.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Memangkas dan merawat lee kuan yew agar tidak gondrong awut awutan (Mungkin 2024).