Tanaman membutuhkan cairan untuk menyerap unsur hara dari tanah. Namun, tukang kebun dan penggemar tanaman mungkin ingin bereksperimen dan melihat jenis cairan apa yang paling baik. Ada sejumlah pilihan umum, seperti susu, jus dan air, dan meskipun masing-masing memiliki kelebihan, air murni masih merupakan cairan yang paling dapat diandalkan untuk pertumbuhan tanaman yang optimal.
Menyiram tanaman dengan air murni kuno sering memberi hasil terbaik.Susu
Susu penuh dengan protein dan vitamin, jadi sepertinya pilihan yang baik untuk menyiram tanaman. Namun, ia memiliki beberapa kekurangan. Lebih kental daripada air dan lebih sulit diserap akar tanaman. Ini juga akan menggumpal di tanah dan meningkatkan pertumbuhan bakteri dan jamur, yang keduanya berbahaya bagi tanaman.
Air Asin dan Air Mineral
Air asin dan air mineral mengandung mineral. Air asin mengandung garam sedangkan air mineral mengandung ekstra seperti kalsium dan magnesium. Garam dan mineral lainnya tidak digunakan oleh tanaman dan akan menumpuk di tanah seiring waktu. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan akar, yang berarti tanaman tidak akan mampu menyerap nutrisi dengan efisien. Hati-hati dengan air ledeng; sering mengandung kelebihan mineral seperti fluorida, yang juga bisa berbahaya bagi tanaman.
Jus dan Cola
Jus dan cola biasanya sangat asam. Asam bisa merusak lapisan lilin tanaman, membuatnya sakit dan rentan terhadap penyakit dan bakteri. Keduanya juga mengandung gula, yang akan menumpuk di tanah dan menarik serangga dan bakteri yang berpotensi berbahaya.
Air Murni dan Suling
Air murni dan suling adalah pilihan terbaik untuk menyiram tanaman. Keduanya mengandung sedikit, jika ada, elemen tambahan yang tidak dibutuhkan tanaman, serta pH netral (keasaman / alkalinitas) yang diinginkan banyak tanaman. Namun, jangan gunakan air "lunak", yaitu air mineral yang telah mengalami proses untuk menghilangkan kelebihan mineral. "Air lunak" telah diganti kalsium dan magnesiumnya dengan natrium, yang bisa sama berbahaya bagi tanaman.