Karakteristik Refrigeran Yang Baik

Pin
Send
Share
Send

Refrigeran adalah zat yang berubah dari cairan menjadi gas untuk menurunkan suhu alat. Proses kimia ini digunakan berulang-ulang di lemari es, pendingin udara dan mesin lainnya untuk menjaga barang-barang di dalamnya tetap dingin secara konsisten. Refrigeran yang berbeda digunakan tergantung pada lokasi, jenis mesin dan aplikasi item yang didinginkan.

Titik didih

Zat yang digunakan sebagai zat pendingin harus memiliki titik didih dalam kisaran tertentu yang sesuai dengan mesin yang digunakan. Refrigeran dengan titik didih yang lebih rendah cenderung memiliki kemampuan pendinginan yang lebih baik. Refrigeran dengan titik didih lebih tinggi cenderung lebih efisien dan dapat bekerja dengan baik di mesin yang lebih kecil. Kebanyakan refrigeran memiliki titik didih antara - 27,4 dan - 49 derajat Fahrenheit, meskipun beberapa memiliki titik didih setinggi 48,2 derajat Fahrenheit.

Kurangnya keracunan

Refrigeran diklasifikasikan sebagai refrigeran Kelas A jika tidak ada toksisitas yang teridentifikasi dalam konsentrasi kurang dari 400 bagian per juta. Jika ada toksisitas yang diidentifikasi dalam jumlah kecil ini, zat tersebut adalah zat pendingin Kelas B. Refrigeran Kelas 1 benar-benar tidak mudah terbakar, tipe Kelas 2 mudah terbakar dan zat Kelas 3 sangat mudah terbakar. Refrigeran yang baik memiliki kombinasi yang tepat antara keselamatan dan fungsionalitas. Misalnya, dalam lemari es rumah biasa, zat Kelas A dan Kelas 1 digunakan. Dalam pengaturan industri di mana langkah-langkah keamanan lebih banyak dilakukan dan lebih banyak pendinginan diperlukan, pendingin Kelas B dan Kelas 2 umumnya digunakan.

Stabilitas

Refrigeran harus merupakan zat stabil yang tidak terurai di bawah tekanan dan suhu sistem kulkas. Zat yang kurang stabil dapat membengkak, melilit atau melarutkan plastik yang digunakan dalam motor dan segel sistem. Refrigeran juga tidak boleh bereaksi secara kimia dengan pelumas dan zat lain yang ditemukan dalam kulkas. Awalnya, klorofluorokarbon (CFC) digunakan sebagai zat pendingin sampai ditemukan bahwa mereka tidak stabil ketika bersentuhan dengan partikel ozon di atmosfer bagian atas.

Bau

Refrigeran yang baik tidak memiliki bau ketika berada dalam konsentrasi rendah sehingga alat tidak memiliki bau kimia setiap saat. Refrigeran ini juga memiliki bau yang berbeda pada konsentrasi yang lebih tinggi sehingga ketika suatu perangkat memiliki kebocoran bahan kimia, mereka dapat dengan cepat diidentifikasi. Banyak zat pendingin memiliki bau yang mirip dengan karbon tetraklorida ketika bocor, yang berbau seperti bahan kimia yang digunakan di binatu.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: CIRI CIRI KULKAS KEBANYAKAN FREON (Mungkin 2024).