Perbedaan Antara Spons Buatan & Alami

Pin
Send
Share
Send

Orang menggunakan spons buatan dan alami untuk banyak tujuan. Penggunaan umum termasuk pencuci piring, mandi, membersihkan rumah, mencuci mobil dan seni & kerajinan. Produk mana pun sering dapat digunakan dengan hasil yang serupa, tetapi banyak konsumen memiliki preferensi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan jenis apa yang ingin Anda gunakan di rumah Anda.

Perbedaan Antara Spons Buatan & Alami

Buatan

Spons buatan.

Salah satu kekhawatiran seputar spons buatan adalah bahwa mereka berkontribusi terhadap degradasi lingkungan. Bahan utama dalam banyak spons adalah selulosa - bahan baku yang diperoleh dari pohon. Polyurethane, produk sampingan minyak bumi, juga sering digunakan. Deforestasi cenderung membuat tanah rentan terhadap erosi, dan minyak bumi adalah sumber daya yang tidak terbarukan. Selain itu, proses pembuatan yang digunakan untuk membuat spons buatan dapat melepaskan polutan ke atmosfer.

Alam

Loofah

Ada juga kekhawatiran tentang mengumpulkan spons laut. Organisme ini akan tumbuh kembali jika dipanen dengan benar, tetapi ekosistem halus tempat mereka tinggal masih dapat terganggu oleh aktivitas manusia. Spon loofah yang populer menawarkan alternatif bagi konsumen yang sadar lingkungan. Ini sebenarnya terbuat dari jenis labu dan dapat dengan mudah ditanam di kebun halaman belakang untuk digunakan di rumah.

Pertimbangan Keselamatan

Pendapat berbeda mengenai risiko relatif kontaminasi bakteri dari spons alami versus spons buatan. Pendukung kesehatan alami mengklaim spons laut mengandung enzim yang menghambat pertumbuhan bakteri. Namun, mekanisme dimana hal ini dapat terjadi tidak jelas.

Sebuah studi tahun 1992 yang diterbitkan dalam "Journal of Clinical Microbiology" memperingatkan terhadap penggunaan spons loofah yang tidak dipelihara dalam kondisi higienis. Spons yang digunakan untuk mandi tidak boleh dibagi di antara individu dan harus dibiarkan kering sepenuhnya setelah setiap kali digunakan.

Baik spons alami maupun buatan yang digunakan untuk pembersihan dapur dan pencuci piring siap menjadi inang bagi bakteri seperti E. coli dan Salmonella. Untuk mencegah hal ini, spons buatan dapat direndam dalam air dan disterilkan dalam microwave selama 1-2 menit. Spons alami dapat direbus atau direndam dalam hidrogen peroksida, tetapi langkah-langkah ini dapat menyebabkan material terdegradasi lebih cepat.

Pertimbangan Estetika

Spons alami sering dipilih untuk penampilan dan perasaan mereka oleh individu yang mencoba mengadopsi gaya hidup yang lebih organik. Spons laut sangat populer untuk dekorasi interior rumah - mereka digunakan untuk menerapkan efek bertekstur ke dinding dengan melapiskan satu warna cat di atas yang lain. Untuk proyek kerajinan anak, spons buatan berwarna cerah kadang-kadang lebih disukai. Mereka dapat dengan mudah dipotong menjadi berbagai bentuk dan cukup murah untuk dibeli dalam jumlah besar.

Pertimbangan Praktis

Untuk pekerjaan pembersihan, banyak orang menghargai fleksibilitas spons buatan. Mereka dapat dibeli dengan lapisan gosok yang terpasang untuk memudahkan tugas menggosok piring. Spons alami cenderung menampung lebih banyak air dan populer untuk keperluan seperti mencuci mobil. Tetapi jika semua pasir belum dibilas dari spons laut sebelum digunakan, itu bisa menggores pelapis mobil.

Semua jenis spons cenderung menurun seiring waktu dan harus diganti. Umur spons seringkali lebih tergantung pada jumlah penggunaan yang diterimanya daripada apakah itu alami atau buatan.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: 5 Sponge Bagus Buatan Lokal! Female Daily (Mungkin 2024).